Langsung ke konten utama

PRABOWO SANDI BUTUH SUARA PARTAI BULAN BINTANG


PRABOWO SANDI BUTUH SUARA PARTAI BULAN BINTANG”









Image result for prabowo sandiaga
PARABOWO SANDI




 
Ada beberapa alasan mengapa Partai Bulan Bintang (PBB) harus dukung Prabowo Sandi di Pilpres 2019, bila memang kandidat hanya dua pasangan saja.

Yaitu karena PBB adalah Partai Islam berbasis pemilih muslim yang notabenenya adalah sebagian besar rakyat di berbagai daerah menghendaki ganti presiden di 2019. 

Mari kita buatkan perhitungan statistic untuk menguatkan alasan tersebut.  Pilpres tahun 2014 Suara Prabowo Hatta dari Jumlah total (33 provinsi) Prabowo-Hatta: 62.262.844 (46,85 persen) Jokowi-JK: 70.633.594 (53,15 persen) Total suara sah: 132.896.438.


HASIL REKAPITULASI SUARA PILPRES 2014

NO
PROPINSI
PRABOWO HATTA (1)
JOKOWI JK (2)
1
Aceh
1.089.290 (54,39%)
 913.309 (45,61%)
2
Sumut
2.831.514 (44,76%)
 3.494.835 (55,23%)
3
Sumbar
1.797.505 (76,92%)
 539.308 (23,08%)
4
Riau
1.349.338 (50,12%)
1.342.817 (49,88%)
5
Jambi
871.316 (49,25%)
897.787 (50,75%)
6
Sumsel
2.132.163 (51,26%)
2.027.049 (48,74%)
7
Bengkulu
  433.173 (45,27%)
523.669 (54,73%)
8
Lampung
2.033.924 (46,93%)
2.299.889 (53,07%)
9
Babel
  200.706 (32,74%)
412.359 (67,26%)
10
Kepri
  332.908 (40,37%)
491.819 (59,63%)
11
DKI
2.528.770 (46,91%)
2.861.417 (53,09%)
12
Jabar
14.167.381 (59,78%)
9.530.315 (40,22%)
13
Jateng
 6.485.720 (33,35%)
12.959.540 (66,65%)
14
DIY
977.342 (44,19%)
1.234.249 (55,81%)
15
Jatim
10.277.088 (46,83%)
11.669.313 (53,17%)
16
Banten
 3.192.671 (57,10%)
2.398.631 (42,90%)
17
Bali
   614.241 (28,58%)
1.535.110 (71,42%)
18
NTB
 1.844.178 (72,45%)
701.238 (27,55%)
19
NTT
   783.514 (33,88%)
1.528.783 (66,12%)
20
Kalbar
1.032.354 (39,62%)
1.573.046 (60,38%)
21
Kalteng
  468.277 (40,21%)
696.199 (59,79%)
22
Kalsel
  941.809 (50,05%)
939.748 (49,95%)
23
Kaltim
  687.734 (36,62%)
1.190.156 (63,38%)
24
Sulut
  620.095 (46,12%)
724.553 (53,88%)
25
Sulteng
 631.859 (45,13%)
768.091 (54,87%)
26
Sulsel
1.215.135 (28,57%)
 3.037.026 (71,43%)
27
Sultra
 511.134 (45,1%)
 622.217 (54,9%)
28
Gorontalo
378.735 (63,1%)
221.497 (36,9%)
29
Sulbar
  165.494 (26,63%)
456.021 (73,37%)
30
Maluku
  433.984 (49,48%)
 443.040 (50,52%)
31
Maluku Utara 
  306.774 (54,45%)
 256.601 (45,55%)
32
Papua
  755.374 (26,84%)
 2.058.517 (73,16%)
33
Papua Barat
173.428 (32,49)
360.381 (67,51)
TOTAL
62.262.844 (46,85)
70.633.594 (53,15)




Partai-partai pendukung Prabowo Hatta terdiri dari :

NO
PARTAI
SUARA
%
KURSI
1
14.760.371
11,81
73
2
8.480.104
6,79
40
3
9.481.621
7,59
49
4
8.157.488
6,53
39
5
18.432.312
14,75
91
6
1.825.750
1,46
0

TOTAL
61.137.646
48,93
292


Partai-partai pendukung Jokowi JK terdiri dari :
NO
PARTAI
SUARA
%
KURSI
1
23.681.471
18,95
109
2
11.198.957
9,04
47
3
8.402.812
6,72
35
4
6.579.498
5,26
16
5
1.143.094
0,91
0

TOTAL
51.005.832
40,88
207



Partai yang tidak menentukan dukungan Pilpres 2014 :

NO
PARTAI
SUARA
%
KURSI
1
12.728.913
10,19
61



Statistik suara Partai pendukung dan yang netral di pilpres 2014 :


NO

DUKUNGAN

SUARA

%

KURSI

1

Prabowo Hatta
61.137.646
48,93
292

2

Jokowi JK

51.000.832

40,88

207

3

Demokrat Netral

12.728.913

10,19

61


Total
 
124.867.391

100%

560

Dari data statistik diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut :
Suara pendukung Praobowo di pilpres 2014 berdasarkan pemilihan langsung setelah pemilihan Legislatif sebanyak 62.262.844 suara, sementara suara Jokowi JK sebagai pemenang Pilpres  sebanyak 70.633.594 suara.  Bila melihat dari suara Partai-partai pendukung Prabowo Hatta sebanyak 61.137.646 (48,93%) dengan jumlah Legislatif yang lolos sebanyak 292 orang.  Dan    Jokowi JK yang hanya 51.000.832 suara, dengan Legislatif  207 orang.  Melihat lonjakan pemilih Jokowi JK yang mencapai 19.632.762 suara dari suara partai pendukung, tentu ada keganjilan didalamnya.  Apakah naiknya suara Jokowi JK berasal dari Partai Demokrat yang netral, atau karena kader kader Partai pendukung Prabowo Hatta tidak bekerja maximal untuk memenangkan Pilpres di tahun 2014 tersebut, sehingga suara mereka tidak bertambah.

Namun disini kita tidak membahas apa yang menyebabkan Prabowo Hatta kalah dengan Jokowi JK, melainkan kita akan membahas bagaimana Partai Bulan Bintang dapat memanfaatkan suara pemilih Muslim yang awalnya mendukung Jokowi JK di 2014 baik di dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden maupun dari suara Muslim yang memilih para Legislatif dari Partai Pendukung Jokowi JK.
Hal hal yang membuat keyakinan mengapa PBB memiliki posisi strategis untuk menampung kekecewaan suara pemilih Muslim di Pilpres 2014 dapat disimpulkan sebagai berikut;

  1. Pemilih Muslim kecewa karena ternyata propaganda media dan janji janji kampanye Jokowi JK tidak terbukti selama 4 tahun memimpin;
  2. Kebijakan Jokowi JK lebih berpihak kepada kepentingan pemodal asing terutama Tiongkok;
  3. Pemerintahan Jokowi JK banyak mendatangkan tenaga asing terutama dari Tiongkok, sementara tenaga kerja dalam negeri masih banyak yang belum mendapatkan kesempatan kerja;
  4. Pemerintahan Jokowi JK membuat rakyat semakin menjerit, dengan banyaknya subsidi yang dicabut seperti TDL Listrik, BBM, dan barang barang kebutuhan Pokok maupun bahan dasar kebutuhan pertanian, peternakan, industry dll;
  5. Salah kelola Ekonomi mengakibatkan, harga harga kebutuhan pokok dan kebutuhan sandang pangan melambung tinggi;
  6. Tebang pilih penenanganan kasus Korupsi oleh KPK, lebih kepada kepentingan politis dibanding penegakan Hukum itu sendiri. Terbukti pengungkapan lebih kepada kasus kasus kecil, sementara kasus kakap dan besarnya banyak mengambang. Seperti kasus BLBI, E-KTP, dll;
  7. Sejak Pemerintahan Jokowi JK mempimpin gesekan sesama anak bangsa banyak terjadi. Padahal Pilpres 2014 telah berlalu, namun pro dan kontra dukungan seolah olah tidak pernah berhenti;
  8. Meningkatnya Penistaan Agama terutama, penistaan terhadap Agama Islam yang dilakukan oleh Para Tokoh dan Politisi. Namun penegakan Hukumnya sangat lambat, terkesan sengaja ditutup tutupi.  Kecuali pada kasus Basuki Tjahya Purnama alias Ahok, itupun karena adanya desakan dan Gerakan Umat Islam melakukan Aksi besar besaran yang dikenal dengan Aksi 411 dan Aksi 212 tahun 2016;
  9. Pelecehan, penzoliman dan penangkapan terhadap Ulama Umat Islam, yang seharusnya tidak perlu terjadi;
  10. Sejak Jokowi JK memimpin, kelompok Komunis diindikasi mendapat ruang untuk bergerak. Sehingga menimbulkan kekawatiran bagi Umat Muslim, seakan Pemerintahan Jokowi JK sengaja memberi ruang bangkitnya generasi PKI;
  11. Sejak Jokowi JK memimpin, Para Anggota DPR RI tidak terlihat perannya sebagai social control terhadap kebijakan kebijakan Pemerintah alias mandul.  Dan banyak terjadi pelecehan yang dilakukan oleh para pembantu Presiden terhadap Anggota DPR RI yang Terhormat. Terbukti, banyak Pembantu Jokowi JK ketika dipanggil oleh DPR RI sering mangkir dan tidak mengindahkan;
  12. Sebagai Pemimpin Negara, Jokowi tidak memberikan Pendidikan Positif atau memberikan contoh baik dalam prilaku dan sikap sebagai seorang Kepala Negara.  Sehingga kurang patut untuk dicontoh bagi generasi muda khususnya generasi muda Muslim;
  13. Pernyatan pernyataan Jokowi JK yang sering memojokkan Umat Islam, termasuk dalam persoalan peribatan umat Islam.  Misalnya pelarangan suara Azan, Pengajian yang menggunakan pengeras suara di tiap-tiap Mesjid, padahal selama ini belum pernah menjadi persoalan.  Karena masing masing umat beragama dapat memahami dan menghargai satu dengan yang lainnya.
  14. Penolakan dan persekusi terhadap Ulama di berbagai daerah.
  15. Tidak profesionalnya Aparat Penegak Hukum terutama Kepolisian.

Ditambah lagi kekecewaan pemilih  Muslim yang awalnya memberikan dukungannya kepada para Anggota legislative Partai pendukung Jokowi JK, dan Angota Legislatif Partai pendukung Prabowo Hatta yang berpaling dan tidak konsisiten memperjuangkan Umat Muslim seperti contoh :
  1. Pemilih Muslim yang mendukung Caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan;
  2. Pemilih Muslim yang mendukung Caleg dari Partai Nasdem;
  3. Pemilih Muslim yang mendukung Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB);
  4. Pemilih Muslim yang mendukung Caleg dari Partai HANURA;
  5. Pemilih Muslim yang mendukung Caleg dari Partai Golongan Karya (Golkar) yang berpaling dari koalisi dukung Prabowo Hatta menjadi mendukung Jokowi JK;
  6. Pemilih Muslim yang mendukung Caleg dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berpaling dari koalsi dukung Prabowo Hatta menjadi mendukung Jokowi JK;
  7. Pemilih Muslim yang mendukung Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang berpaling dari koalisi Prabowo Hatta menjadi pendukung Jokowi JK, walau akhirnya kembali mendukung Prabowo Sandi di Pilpres 2019 nanti.

Tidak konsistennya Partai Islam (PKB) dan Partai Pendukung koalisi Prabowo Hatta, seperti  Golkar dan Partai Islam seperti PPP & PAN, menjadikan pemilih Muslim kemungkinan akan berpaling mendukung Caleg mereka di Pemilu 2019. 
Ditambah lagi dengan kesadaran umat Islam, Ormas Islam dan Tokoh tokohnya untuk ikut aktif terjun di dunia politik.  Karena ketita Umat Islam diam dan tidak perduli dengan politik, maka sama saja umat Islam membiarkan dirinya diatur oleh orang lain di luat Islam atau Islam sekuler. 
Makanya tidak heran bila banyak Ulama-Ulama besar dan yang dihormati oleh Umat Islam memerintahkan agar tahun 2019 Umat Islam harus berjuang di dalam politik untuk meraih Kekuasaan.  Karena dengan ‘kekuasaan’  umat Islam dapat membantu dan menolong Agamanya.

Inilah yang mendasari mengapa Partai Islam seperti  Partai Bulan Bintang (PBB) menjadi alternatif terakhir bagi Pemilih Muslim untuk menetukan pilihan politiknya di tahun 2019.   

Mengapa Partai Bulan Bintang (PBB) menjadi pilihan Utama Umat Islam?

Jawabnya karena :
  • Umat Islam sadar betul bahwa selama ini mereka memilih para Calon Legislatif yang ada di Partai partai sekuler atau Islam KTP.  Sehingga ketika menjadi anggota Dewan, sulit mengharapkan mereka untuk membela kepentingan umat Islam
  • Umat Islam tidak melihat para Anggota Dewan dari Partai Islam lainnya konsisten menjalankan Amanat Umat Islam yang ada pada diri mereka. Karena mereka lebih mementingkan kepentingan Partai dan duniawi semata, daripada membela kepentingan Umat Islam yang sesungguhnya;
  • Banyak Anggota DPR RI yang beragama Islam, namun sedikit sekali yang membela kepentingan Islam. Sehinga tak heran bila banyak Regulasi, Undang-Undang tidak berpihak kepada kepentingan Umat Islam.  Bahkan mereka menghilangkan Hak Hak mendasar Umat Islam yang ada di dalam Undang Undang Dasar 45 dengan melakukan Amandemen;
  • Partai Bulan Bintang & para Tokoh tokohnya selalu konsisten membela kepentingan Umat Islam, Kepentingan rakyat yang terzolimi, dan menjadi satu satunya partai islam yang Berasaskan Islam, satunya Ucapan dan Perbuatan.  Karena pertanggung jawabannya bukan hanya kepada manusia semata tetapi kepada allah SWT dan hari akhirat;
  • Partai Bulan Bintang tidak membeda bedakan persoalan Majhab dan khilafiah dalam syariah masing masing Umat Islam.  Sehingga Partai Bulan Bintang (PBB) bisa diterima oleh semua kelompok seperti NU, Alwasliyah, Muhammadiyah, Persis, HTI, FPI dan lain lain.  Sementara Partai Islam lainnya sudah indentik dengan basis pemilih dan anggota mereka dari kelompok Islam tertentu;
  • Partai Bulan Bintang Dengan tegas menolak Ajaran Ahmadiyah, sementara Partai Islam lainnya ada yang mendukung Ahmadiyah;
  • Tokoh tokoh Partai Bulan Bintang sudah teruji dan terbukti konsistensinya dalam menegakkan kebenaran dan penjabaran Hukum hukum Islam kedalam Hukum hukum Negara Indonesia yang mayoritas penduduknya Bergama Islam, tanpa merugikan bagi pemeluk Agama lainnya. Benar benar menunjukkan bahwa Islam adalah Agama Rahmatan lil alamain (Rahmat bagi sekalian alam).

Didalam tulisan ini saya tidak memberikan hitungan statistic secara lengkap, namun saya berharap Para Petinggi Partai Bulan Bintang dapat menarik kesimpulan sendiri.  Bahwa sesungguhnya Partai Bulan Bintang dan para Calon Legislatifnya punya ‘Peluang Besar’ untuk mendulang suara di pemilu tahun 2019 nanti. 

Suara Umat Islam akhir akhir ini jelas dan tampak nyata, bagaimana animo dan semangat meraka untuk segera menyudahi kepemimpinan Jokowi JK di tahun 2019 nanti.  Dan suara suara itu akan berada di kelompok pendukung Prabowo Sandi.  Harapan pendulangan suara oleh Partai Bulan Bintang (PBB) terbesarnya adalah suara Umat Islam yang ada di partai Pendukung Prabowo sandi bukan sebaliknya yang beatda dipendukung Jokowi Ma’ruf.

Kepiawaian Petinggi Partai Bulan Bintang dalam memainkan keadaan saat ini, sudah cukup baik dan mengena.  Terbukti elektabilitas Partai Bulan Bintang mulai merangkak naik dibandingkan pemilu pemilu sebelumnya. Terbukti banyaknya harapan dan pernyataan Ulama dan Tokoh Islam agar PBB berhati hati dalam menentukan pilihan di Pilpres 2019. 

Mungkin dari hitung hitungan kepentingan & keterlibatan PBB di Tim Pemenangan Prabowo Sandi  tidak terlalu berpengaruh langsung kepada kebutuhan Partai PBB sendiri.  Namun efek domino atau efek psikologis kepercayaan Umat Islam kepada Partai Islam seperti PBB akan berdampak positif kepada para Calon Legislatif DPR RI, DPRD dan DPRD II yang akan bertarung diberbagai daerah, dibandingkan bila PBB mendukung Jokowi Ma’aruf.

Bila Partai Bulan Bintang (PBB) ingin mendulang suara dan lolos 4% atau Calon Legislatifnya dapat duduk di Senayan, peluangnya hanya ada di pemilih Umat islam pendukung Prabowo.  Sehingga diharapkan Petinggi PBB dapat membaca peta dan kondisi pemilih di Pemilu 2019 nanti terutama dari suara umat Islam. Karena suara umat Islam pendukung Jokowi Ma’aruf tidak akan berpaling dari partai partai pengusung mereka.

Langkah lain yang harus diperhatiakan adalah kehati-hatian para Petingi PBB dalam membuat pernyataan. Diharapkan bila ada hal yang mengatasnamakan Partai harus keluar dari sumber resmi dan dapat dipertanggung jawabka.  Sehingga nantinya  tidak memberi ruang dan multi tafsir dari berbagai media dan kelompok kelompok yang sengaja ingin menjatuhkan Partai Bulan Bintang.

Menunggu 'Ijtima Ulama II' adalah moment yang paling terbaik untuk menaikkan Elektabiltas Partai Bulan Bintang berikutnya.  Hal itu menandakan bahwa Partai PBB adalah Partai Islam yang konsisten dan tunduk pada Ijtima Ulama. Sehingga dengan naikknya elektabilitas PBB  juga akan menaikkan Suara Partai, yang menjadi Kunci Utama untuk lolosnya para calon Legislatif ditambah dengan perjuangan dan ihktiar dari masing masing Caleg untuk penambahan suara.

Semoga tulisan dan ulasan ini dapat menambah rekomendasi positif bagi Petinggi Partai Bulan Bintang dalam menentukan Pilihannya di Pilpres 2019.  Karena Pemilu kali ini satu paket antara Pilpres dan Pileg.

Penulis tidak bermaksud menggiring atau memaksakan sesuatu yang bukan menjadi ranahnya.  Melainkan demi untuk memberikan masukan yang positif berdasarkan realita di lapangan dan pengetahuan penulis sendiri, serta dari sumber sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.  Dan semua kembali kepada Komando Ketua Umum dan Petinggi Partai PBB untuk menentukannya.  Apapun pilihan yang dianggap baik nantinya untuk diputuskan, penulis akan tetap menghormati, dan tetap berada di gerbong Partai Bulan Bintang.  Serta tunduk dan patuh kepada Keputusan tertinggi Partai Bulan Bintang.  Dengan harapan semoga Partai Bulan Bintang benar benar menjadi Rumah Perjuangan Umat islam dalam menentukan Politiknya untuk Bela Islam, Bela NKRI dan Bela Rakyat.  Amiin

SUARA PARTAI MENJADI KUNCI UTAMA UNTUK LOLOSNYA PARA CALEG DIBANDINGKAN PERJUANGAN CALEG MERAUP SUARA UNTUK DIRI MEREKA SENDIRI”




Penulis,


Ttd
Burhan Saidi
Caleg PBB No. 5 Dapil 7 Jakarta Selatan
Periode 2019-2024



Komentar

Postingan populer dari blog ini

NO.5 BURHAN SAIDI PARTAI PBB NO.19 CALEG DPRD DKI DAPIL 7 JAKARTA SELATAN

CALEG DPRD DKI DAPIL 7 JAKARTA SELATAN 2019                                                                        PARTAI PBB 19                                                                    NO. 5 BURHAN SAIDI. Profil Burhan Saidi Caleg DPRD DKI Partai Bulan Bintang (PBB) Nama : BURHAN SAIDI,HSB T/Tgl lahir : Banda Aceh, 9 Juni 1970 Suku : Minang Chaniago Pekerjaan : Wiraswasta Riwayat Pendidikan : SDN 054 Kasuari Deli Serdang Tamat 1984 (Kelas 1-2 SD di Al Ulum Medan Sumut 1977-1979, Kelas 3 di SD Rengas Condong Muara Bulian Batang Hari Jambi 1979-1980, Kelas IV-VI di SDN 054 Deli Serdang) SMPN 03 Muara Buli...

Surat kepada Yth: Pimpinan & Anggota Komisi VI DPR RI

Jakarta,  20 April 2013 Kepada Yth: Bapak/Ibu Pimpinan & Anggota Komisi VI DPR RI Di Tempat Dengan Hormat, Dalam surat ini  kami ingin menyampaikan masukan kepada Bapak/Ibu Pimpinan  & Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi Permasalahan Revitalisasi Pasar pasar yang ada di seluruh wilayah di Indonesia.  Adapun maksud dan tujuan kami adalah sebagai bahan masukan kepada Pimpinan & Anggota  Dewan Yang Terhormat dalam rangka menyikapi permasalah yang muncul dan langkah langkah  yang harus dilakukan  disetiap Revitalisasi Pasar pasar di Daerah. Sebelumnya kami ingin menyampaikan beberapa hal mengenai permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Pusat maupun daerah dalam rangka Pengucuran dana untuk Revitalisasi Pasar Tradisional/Pasar Rakyat. Dasar pemikiran kami adalah melihat dari kenyataan yang terjadi dilapangan. Dimana sejujurnya banyak hal yang sangat menyimpang dari laporan yang disampaikan oleh masing masing P...

Jeritan Petani yang tidak diperdulikan oleh Bangsanya sendiri

Indonesia Negara Agraris dengan Lahan yang luas dan subur. Tetapi Petani hidup dibawah garis kemiskinan, lahan mereka hilang dikuasai tengkulak dan lintah darat. Pembudidayaan Bibit tidak tersedia dengan harga terjangkau. Pupuk subsidi hilang karena penyediaan pupuk dilepas ke pasar. Yang akhirnya dikuasai oleh tengkulak dan pengumpul dengan harga yang sangat tinggi. Setelah panenpun mereka kesulitan memasarkan hasil pertanian mereka. Karena Pemerintah baik Pusat maupun daerah dan Departement terkait tidak serius melindungi para Petani dengan membantu memasarkan hasil pertanian mereka. Seharusnya Pemerintah Pusat dan Daerah serta Departement terkait berusaha mengawal mereka mulai dari hulu sampai hilir. Sehingga Petani kita bisa hidup makmur, dan dipasaran tidak lagi bergantung kepada produk pertanian inport. Petitioning Menteri Pertanian Republik Indonesia Kementrian Pertanian Republik Indonesia: Lindungi Petani kita dari Kebangrutan & Kemiskinan Pen...