Langsung ke konten utama

TULISANKU 1 TAHUN YANG LALU

Tulisanku untukmu! 










Tatkala kata tak lagi bermakna Bicara tak lagi didengar Aksi tak jua menyadarkan Maka tibalah saatnya untuk berhenti sejenak.

Tiupan angin sudah tak lagi menyejukkan Mendung tak lagi bertanda hujan Tanda alam sudah tak lagi jadi pedoman Maka saatnya kita untuk merenung tuk berpikir Saudaraku! 
Tanda tanda sudah terlihat namun kau abaikan Peringatan sudah tampak nyata namun kau tampikkan 

Lihatlah! Gerakan mereka bukan lagi dengan senjata peluru panas. 
Gerakan mereka senyap nyaris tak berbunyi. Gerakan mereka dimulai dari kampus to kampus. 
Gerakan mereka dari diskusi to diskusi. Gerakan mereka dari seminar ke seminar. 

Lima tahun sudah aku menjadi saksi bisu perjalanan mereka. Kini mereka sudah merasa besar Satu demi satu rencana mereka terwujud sudah Parlemen telah mereka kuasai Pemerintahan telah mereka grogoti Media mereka mulai merajalela Kekuatan coklat mulai terlucuti dan terpecah pecah Hanya hijau yang selalu setia Para Kyai yang selalu waspada.

Laskar Merah Putih dan Anak Bangsa lainnya yang cinta NKRI senantiasa Bangkit melawan Walau banyak berjatuhan korban jiwa dan harta kamipun rela Hanya tinggal Tap MPR NO.XXV/1966 yang belum tuntas, Ibarat tonggak raksasa namun penyangga kini telah rapuh Itulah sasaran terakhir mereka. 

Wahai Anak anak Pemberontak Wahai anak anak Komunis Kami tahu dan sadar betapa sakitnya orang tua dibunuh Tetapi itu hanya kalian 
Namun pernahkah kalian menyadari Bahwa Bangsa ini jauh lebih sakit dan Terzolimi Ketika orang tua kalian Membunuh Para Ulama kami Ketika orang Tua kalian Membunuh Para Jenderal kami Ketika Orang tua kalian Membunuh para Pelajar kami dan orang orang yang tak bersalah. 
Bangsa ini telah dua kali Kehilangan Putra Putri Terbaiknya. Bangsa ini telah dua kali dikhianati oleh orang tua kalian. 

Bila NKri ingin hidup damai dan tentram Tolong jangan kalian buka Luka yang telah lama kami pendam. Atau mungkin kalian merasa sudah SIAP UNTUK untuk PERANG YANG KETIGA KALI. 

Wahai Pemimpin Sejati Negeri yang sedang bersemayam disudut Bumi Pertiwi Muncullah, Bangkitlah. 
Korbankan semangatmu untuk kami. 
Biarkan kami yang menjadi pasukan penghancur gerakan mereka.
Biarkan kami yang berpeluh luka dan derita Asal anak cucu kami bisa tetap berada di Pangkuan Ibu Pertiwi Dalam Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Yang tetap berlandaskan Pancasila dan UUD 45 Sampai nanti Dunia ini lebur menjadi satu Indonesia harus Tetap ada Dan mereka pemberontak 48 & 65 tak lagi boleh bersuara Walau sampai 7 anak keturunan mereka. 

Kecuali mereka menyadari bahwa masa lalu adalah kesalahan leluhur mereka. 
Dan tak boleh lagi ada pengulangan yang ke tiga kali di Bumi Ibu Pertiwi yang bernama Indonesia. 


Jakarta, 14.30-18.30 Wib 1 Muharom 1439H 
21 September 2017 

Ttd Burhan Saidi.HSB 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NO.5 BURHAN SAIDI PARTAI PBB NO.19 CALEG DPRD DKI DAPIL 7 JAKARTA SELATAN

CALEG DPRD DKI DAPIL 7 JAKARTA SELATAN 2019                                                                        PARTAI PBB 19                                                                    NO. 5 BURHAN SAIDI. Profil Burhan Saidi Caleg DPRD DKI Partai Bulan Bintang (PBB) Nama : BURHAN SAIDI,HSB T/Tgl lahir : Banda Aceh, 9 Juni 1970 Suku : Minang Chaniago Pekerjaan : Wiraswasta Riwayat Pendidikan : SDN 054 Kasuari Deli Serdang Tamat 1984 (Kelas 1-2 SD di Al Ulum Medan Sumut 1977-1979, Kelas 3 di SD Rengas Condong Muara Bulian Batang Hari Jambi 1979-1980, Kelas IV-VI di SDN 054 Deli Serdang) SMPN 03 Muara Buli...

Surat kepada Yth: Pimpinan & Anggota Komisi VI DPR RI

Jakarta,  20 April 2013 Kepada Yth: Bapak/Ibu Pimpinan & Anggota Komisi VI DPR RI Di Tempat Dengan Hormat, Dalam surat ini  kami ingin menyampaikan masukan kepada Bapak/Ibu Pimpinan  & Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi Permasalahan Revitalisasi Pasar pasar yang ada di seluruh wilayah di Indonesia.  Adapun maksud dan tujuan kami adalah sebagai bahan masukan kepada Pimpinan & Anggota  Dewan Yang Terhormat dalam rangka menyikapi permasalah yang muncul dan langkah langkah  yang harus dilakukan  disetiap Revitalisasi Pasar pasar di Daerah. Sebelumnya kami ingin menyampaikan beberapa hal mengenai permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Pusat maupun daerah dalam rangka Pengucuran dana untuk Revitalisasi Pasar Tradisional/Pasar Rakyat. Dasar pemikiran kami adalah melihat dari kenyataan yang terjadi dilapangan. Dimana sejujurnya banyak hal yang sangat menyimpang dari laporan yang disampaikan oleh masing masing P...

Jeritan Petani yang tidak diperdulikan oleh Bangsanya sendiri

Indonesia Negara Agraris dengan Lahan yang luas dan subur. Tetapi Petani hidup dibawah garis kemiskinan, lahan mereka hilang dikuasai tengkulak dan lintah darat. Pembudidayaan Bibit tidak tersedia dengan harga terjangkau. Pupuk subsidi hilang karena penyediaan pupuk dilepas ke pasar. Yang akhirnya dikuasai oleh tengkulak dan pengumpul dengan harga yang sangat tinggi. Setelah panenpun mereka kesulitan memasarkan hasil pertanian mereka. Karena Pemerintah baik Pusat maupun daerah dan Departement terkait tidak serius melindungi para Petani dengan membantu memasarkan hasil pertanian mereka. Seharusnya Pemerintah Pusat dan Daerah serta Departement terkait berusaha mengawal mereka mulai dari hulu sampai hilir. Sehingga Petani kita bisa hidup makmur, dan dipasaran tidak lagi bergantung kepada produk pertanian inport. Petitioning Menteri Pertanian Republik Indonesia Kementrian Pertanian Republik Indonesia: Lindungi Petani kita dari Kebangrutan & Kemiskinan Pen...